Dengan
berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus
ditingkatkan. Di Indonesia, pergantian kurikulum sudah bukan menjadi hal yang
tabu. Dikatakan pergantian kurikulum ini sebagai sebuah tindakan untuk
menyempurnakan kurikulum dengan menyesuaikan kemajuan dunia pendidikan agar
peserta didik mampu bersaing di masa depan.
Hasil studi PISA
(Program for International Student Assessment), yaitu studi yang memfokuskan
pada literasi bacaan, matematika, dan IPA,
menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah
dari 65
negara. Hasil studi TIMSS (Trends
in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa
Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam kemampuan (1)
memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis, dan pemecahan masalah,
(3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah, dan (4) melakukan
investigasi. Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi
kurikulum dengan tidak membebani peserta
didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk
berperan serta dalam membangun negara pada masa mendatang.
Berbicara tentang
kurikulum 2013, menurut hasil wawancara saya terhadap salah satu Guru SD di Kota
Palu menurut beliau beberapa
perangkat pembelajaran disediakan oleh pemerintah pusat, seperti silabus, buku
ajar, beliau mengatakan untuk tujuan pembelajaran yang pada KTSP adalah tugas
mereka sebagai beliau pada Kurikulum 2013, sudah disediakan artinya guru
dituntut bagaimana membuat semua siswa yang dengan kemampuan berbeda-beda
mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Setiap sekolah mempunyai tingkat
kemampuan siswa yang berbeda, misalkan saja sekolah di pedesaan dengan sekolah
di Kota tentunya untuk guru yang berada di tingkat sekolah yang boleh dikatakan
memiliki kemampuan lebih tentu lebih mudah mengikuti tujuan pembelajaran yang
ada di kurikulum 2013, tapi bagaimana untuk sekolah di pedesaan? Bagaimana usaha
guru yang dengan kemampuan siswa rendah namun dituntut untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sama dengan sekolah sekolah di kota dan bagaimana juga untuk
siswa-siswanya sendiri yang juga dituntut harus bisa. Selain itu, penilaian kurikulun
2013 dari semua aspek bukan hanya dari nilai ujiannya saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar