Senin, 29 Februari 2016

Komentar Video Pembelajaran tentang Kurikulum

Kurikulum dapat diartikan sebagai rencana atau program yang telah dibuat sebelumnya yang dapat digunakan sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran bagi siswa. kurikulum merupakan program atau rencana yang memuat proyeksi yang akan dilakukan oleh lembaga pendidikan dan kurikulum merupakan seluruh pengalaman yang terjadi sebgai realisasi dari rencana atau program yang telah dibuat sebelumnya.
Unsur-unsur yang merupakan komponen pokok kurikulum  terdiri dari :
a.         Tujuan
Tujuan atau kompetensi merupakan rumusan kemampuan berhubungan dengan dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus direfleksikan dalam berpikir dan bertindak secara konsisten.
b.        Isi
Isi merupakan materi atau bahan ajar yang harus dipelajari  oleh siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
c.         Metode/Strategi
Metode merupakan pendekatan, strategi dan sistem pengolahan pembelajaran yang dilakukan disetiap lembaga pendidikan sehingga program atau kurikulum yang telah ditetapkan dapat berjalan secara efektif, efisien dan akuntabel.
d.        Evaluasi
Evaluasi merupakan alat ukur untuk mengetahui keterlaksanaan program dan tingkat keberhasilan yang telah dicapai dikaitkann dengan rencana yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Alat evaluasi kurikulum harus ditetapkan secara valid dan dapat menilai seluruh aspek kurikulum.
Dalam kurun waktu tertentu, kurikulum selalu di evaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, dan kebutuhan pasar karena tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan teknologi, pengetahuan dan metode belajar semakin maju pesat maka dari itu instansi pendidikan melakukan perbaikan kurikulum  hal ini dilakukan untuk mencegah instansi sekolah agar tidak ketinggalan dari sekolah sekolah lain, adapun sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia adalah sebagai berikut:
a.         Kurikulum tahun 1947
Pada tahun 1947 kurikulum diberi nama rentjana pelajaran 1947 , pada saat itu kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana pendidikan 1947 dapat dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda.
b.        Kurikulum tahun 1952 (rentjana pelajaran terurai 1952)
Pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada  tahun 1952 kurikulum ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah kepada suatu sistem pendidikan nasional. Yang menjadi ciri dari kurikulum tahun 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
c.         Kurikulum tahun 1964
Menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan system kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama rentjana pendidikan 1964. Yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran  dipusatkan pada program pancawardana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistic, keprigelan dan jasmani.
d.        Kurikulum tahun 1968
Kurikulum tahun 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum tahun 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardana menjadi pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi tujuan pendidikan kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani, mempertinggi  kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budipekerti dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan serta mengembangkan fisik yag sehat dan kuat.
e.         Kurikulum tahun 1975
Kurikulum 1975 menggunakan pendekatan-pendekatan diantaranya sebagai berikut :
  1. Berorientasi pada tujuan
  2. Menganut kegiatan integratif dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan yang lebih integrative.
  3. Menekankan kepada efisiensi dan efektif dalam hal daya dan waktu.
  4. Menganut pendekatan sistem intruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkahlaku siswa.
  5. Dipengaruhi psikologi tingkahlaku dengan menekankan pada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill)
  6. Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
f.         Kurikulum tahun 1984 (CBSA)
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut kurikulum 1975 yang disempurnakan.
g.        Kurikulum tahun 1994
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan UU nomor 2 tahun 1984 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari system semester ke sistem caturwulan. Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
h.        Kurikulum tahun 2004
Kurikulum tahun 2004 ini lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi  (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengemangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar performance yang telah ditetapkan.
i.          Kurikulum tahun 2006
Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada kurikulum ini guru lebih diberi kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada, hal ini disebabkan kerangka dasar, standar kompetensi kelulusan, standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap masa pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
j.          Kurikulum tahun 2013
Kurikulum ini akan diterapkan secara berjenjang, pada dasarnya merupakan penyempurnaan kurikulum tahun 2006 (KTSP). Pada kurikulum 2013 lebih mengarahkan pada karakter anak didik, pembelajaran lebih mengarahkan pada proses, bukan sekedar pada hasil belajar, dimana proses pembelajaran memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Assement pembelajaran mengarah pada assement otentik, yaitu penilaian nyata terhadap apa yang diperoleh siswa dalam proses pendidikan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar